
JawaPos.com – Pengisian pangkalan data sekolah dan siswa (PDSS) berlangsung sampai 9 Februari. Hingga pukul 13.30 Senin (30/1), jumlah sekolah yang sudah melakukan finalisasi data masih 17.570 lembaga. Jumlah tersebut masih jauh dari jumlah total sekolah terdata secara nasional yang mencapai 47.915 lembaga.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2023 Prof Mochamad Ashari mengatakan bahwa saat ini sekolah sedang mengisi data siswa eligible sesuai dengan kuota masing-masing lembaga sesuai akreditasi.
’’Sekarang tahapannya adalah pengisian PDSS,” katanya kepada Jawa Pos kemarin. Tahun ini jumlah siswa yang terdata di Indonesia untuk SMA/SMK sederajat mencapai 3.260.176 anak. Berdasar data dari SNPMB 2023, hingga Senin pukul 13.30, jumlah siswa yang memiliki akun SNPMB mencapai 1.072.05 anak.
’’Tahun lalu jumlah siswa yang memiliki akun SNPMB 1,8 juta anak. Sekarang masih 1 jutaan siswa yang memiliki akun,” ujarnya.
Sementara itu, sekolah yang sudah finalisasi akun masih 17.570 lembaga. Padahal, jumlah sekolah yang terdata 47.915 lembaga. Meski begitu, masih ada kesempatan bagi sekolah dan siswa segera melakukan registrasi akun SNPMB untuk bisa mendaftar seleksi nasional berdasar prestasi (SNBP).
’’Prosesnya memang panjang. Bagi sekolah, registrasi akun ditutup pada 9 Februari pukul 15.00. Sedangkan bagi siswa, registrasi akun ditutup pada 15 Februari pukul 15.00,” jelasnya.
Ashari mengimbau kepada sekolah dan siswa agar segera melakukan registrasi akun SNPMB. Sebab, jika registrasi dilakukan pada akhir jadwal penutupan, dikhawatirkan terjadi crowded pada sistem.
’’Jangan semua baru bergerak di akhir-akhir jadwal registrasi. Nanti sistem bisa down,” ujarnya.
Ashari menambahkan, sekolah dan siswa harus segera menyelesaikan registrasi agar siap mendaftar SNBP. Pendaftaran SNBP dilaksanakan mulai 16 Februari.
’’Segala sesuatunya harus siap. Jangan sampai saat mau mendaftar, banyak terjadi kendala masalah akun,” kata dia.
Selain itu, siswa diimbau untuk bisa memilih program studi (prodi) sesuai dengan minatnya. Sebab, ketika sudah diterima di prodi tersebut dan tidak dimasuki, siswa otomatis tidak bisa ikut jalur seleksi nasional berdasar tes (SNBT). Begitu juga jalur mandiri.
’’Sekarang banyak perguruan tinggi yang meminta nilai ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk digunakan di jalur mandiri. Jadi, otomatis sulit bagi siswa nantinya,” tegasnya.