Konsisten Bawa Pesan Perdamaian, Kabaintelkam Polri Apresiasi NU

37

JawaPos.com – Menyambut peringatan satu abad kelahiran Nahdlatul Ulama (NU), sejumlah kegiatan akbar digelar di tingkat daerah. Diantaranya apel 11 ribu kader NU di Kota Depok, Jawa Barat. Dalam kesempatan itu Kabaintelkam Polri Komjen Pol Ahmad Dofiri menyampaikan apresiasi kepada NU.

Dofiri hadir mewakili undangan untuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Atas nama Kapolri dia menyampaikan apresiasi kepada NU. “NU sebagai salah satu organisasi besar di Indonesia, tetap konsisten dalam menyampaikan pesan perdamaian,” katanya Minggu (29/1).

Dia menjelaskan pesan perdamaian yang terus disampaikan NU, merujuk pada konsep atau pandangan Islam Rahmatan Lil Alamin. Atau Islam yang membawa rahmat untuk seluruh alam. Bukan sebaliknya membawa pesan kekerasan atas nama Islam.

Selain itu semangat perdamaian yang disebarkan NU adalah Islam yang moderat, toleran, serta adil. “Sejarah mencatat, bahwa para ulama dan kiai turut serta dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia,” katanya.

Pada kesempatan itu, Dofiri mengajak untuk menghormati jasa besar para ulama dan kiai tersebut. “Al Ulama’u warotsatul ambiya’. Ulama adalah pewaris nabi,” sambungnya. Dia mengucapkan selamat atas digelarnya apel 11 ribu kader NU di Depok dalam rangka peringatan seabad lahirnya NU.

Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Depok Ahmad Solechan mengatakan, kegiatan tersebut bagian dari upaya menyambut Harlah Seabad NU yang puncaknya akan diselenggarakan di Sidoarjo Jawa Timur pada 7 Februari mendatang. “Sebagai warga NU kita berbahagia karena menjadi saksi sejarah Harlah 100 tahun NU,” katanya. Sesuai dengan tema besar PBNU, NU telah berperan dalam upaya mewujudkan tata kelola dunia yang penuh dengan perdamaian dan kasih sayang.

Dia juga berpesan untuk senantiasa menyebarkan Islam Rahmatan Lil Alamin (Islam yang penuh rahmat), menyebarkan kedamaian, dan kemaslahatan. Untuk itu, sebagai warga Kota Depok memiliki kewajiban untuk mengawal perdamaian, kebersamaan, dan toleransi. Apalagi, katanya, dalam sebuah survei Kota Depok sebagai salah satu Kota dengan tingkat toleransi yang rendah.

“Mari kita rapatkan barisan dan momentum ini sebagai kebangkitan kedua NU di Kota Depok,” tandanya. Dia mengibaratkan sebagai burung rajawali yang terbang tinggi. Warga NU di Kota Depok untuk ikut serta mewujudkan perdamaian, kebersamaan, kemaslahatan, keadilan, kesejahteraan, dan menjunjung tinggi toleransi. Kemudian juga terciptanya tata kelola pemerintahan yang mengedepankan semangat kebersamaan, keberpihakan pada semua pihak, dan toleransi tinggi.

Source