
JawaPos.com – Pemprov DKI Jakarta akan melakukan studi banding terkait dengan pengelolaan air bersih di kawasan Kota Tua ke negara Kosta Rika dan Panama. Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat bertemu dengan Duta Besar RI untuk Panama, Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua Sukmo Harsono di Balai Kota DKI Jakarta.
“Tadi diceritakan bagaimana sistem pengelolaan air bersih di Kosta Rika yang sudah sangat baik dan pengelolaan Kota Tua di Panama yang mampu mendatangkan daya tarik turis sehingga banyak dikunjungi,” ujar Heru kepada wartawan, Jumat (27/1).
Hal itulah yang menurut Heru menjadi latar belakang agar jajaran Pemprov DKI untuk studi banding ke kota-kota di Amerika Tengah itu. Ia berharap, setelah belajar soal pengelolaan air di kota-kota itu, jajarannya dapat menerapkan di Kota Tua yang ada di Ibu Kota.
“Saya mendukung kerja sama untuk memajukan kota. Dengan studi banding, harapannya nanti terjadi tukar informasi yang membawa manfaat bagi masing-masing pihak,” ungkap Heru.
“Apa pun yang baik bagi warga Jakarta, harus bisa Pemprov DKI tingkatkan terus,” tegas eks Wali Kota Jakarta Utara itu.
Namun begitu, Heru belum membeberkan lebih lanjut mengenai waktu pelaksanaan studi banding tersebut dan berapa orang yang akan diberangkatkan.
Sementara itu, Duta Besar RI untuk Panama, Honduras, Kosta Rika, dan Nikaragua Sukmo Harsono menjelaskan, keunggulan negara Kosta Rika dalam hal pengelolaan air adalah ada pada distribusi air yang merata diterima seluruh masyarakat.
“Menariknya lagi, perizinan mendirikan hotel dan bangunan tidak akan diberikan jika ditemukan ada sungai di bawah tanah. Karena mereka wajib untuk membeli air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM). Sehingga tidak lagi mudah mengambil air tanah,” jelasnya.
Hal ini menurutnya menjadi penting untuk jajaran Pemprov DKI pelajari, apalagi Pemprov DKI akan mengambil alih pelayanan dan pengelolaan air bersih dari dua operator swasta yang telah menjadi mitra cukup lama.
Terkait kawasan wisata Kota Tua di Panama sendiri, Sukmo memaparkan bahwa per tahunnya, kawasan itu telah mendatangkan turis sebanyak 1,7 juta orang.
“Mereka mampu mengelola kawasan wisata kota tua menjadi sebuah destinasi wisata yang menarik. Saya lihat DKI sudah cukup baik dan bagus dalam merevitalisasi bangunan tuanya. Tetapi mungkin masih bisa ditingkatkan dengan mengambil studi banding ke Panama,” pungkasnya.