
JawaPos.com- Beberapa tahun lalu, Nuril Basyar pernah sakit parah. Dari pengalaman sakit parah itu, kemudian warga Gresik ini memiliki pemikiran. Melepas sebagian hartanya untuk diwakafkan. Salah satu di antaranya sebidang tanah di Jalan Iswahyudi, Malang. Luasanya sekitar 200 meter persegi.
Kini, lahan itu sudah diserahkan ke Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Malang.
’’Saya pernah sakit leher, rasanya antara hidup dan mati.Tulang leher patah karena pijat. Lalu disuruh operasi. Sejak saat itu, saya ingin melepaskan harta saya. Karena saat mati saya kan juga ditanya, hartamu buat apa?” kata Nuril saat mendatangi kantor MUI Gresik (27/1).
Nuril lantas meminta tolong ke Ketua MUI Gresik KH Mansoer Shodiq. Tujuannya, bersedia menjembatani untuk dapat bertemu dengan MUI Kota Malang. ‘’Mewakafkan tanah untuk kepentingan umat Islam di sana (Malang, Red),” lanjut Nuril.
Mansoer pun meneruskan niat mulia Nuril tersebur. Tidak lama, Wakil Ketua MUI Kota Malang KH Chamzawi datang langsung ke Gresik. “Saya di telepon oleh Kiai Mansoer bahwa ada yang ingin mewakafkan tanahnya di Malang. Tentu, MUI Kota Malang sangat bersyukur,” terang Chamzawi.
Chamzawi juga sudah mengecek kondisi tanah di Malang tersebut. Saat ini, kondisinya memang kurang terawat. Namun, pihaknya berjanji ke depan tanah tersebut akan dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. “Semoga wakaf tanah tersebut, menjadi jariah dan menjadi amal yang terus menerus di akhirat bagi Bapak Nuril Basyar,” jelasnya.
Pernyataan senada juga disampaikan Mansoer. Dikatakan, apa yang dilakukan Nuril itu menjadi insipirasi. Dia pun turut mendoakan agar wakaf itu menjadi amal jariah bagi Nuril.
“Selanjutnya, segera dimulai dilakukan ikrar wakaf dan lain-lain. Pak Nuril membuat surat pernyataan bahwa tanah tersebut tidak dalam sengketa serta tidak dalam anggunan dan seterusnya,” pungkasnya.