
JawaPos.com – Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi menyayangkan dua tindakan kekerasan dalam penyelenggaraan Liga 1 belakangan ini. Tindak kekerasan ini diketahui menimpa Arema FC dan Persis Solo.
Seperti yang diketahui, dalam matchweek 20 dan matchweek 21 terjadi pelemparan batu terhadap bus yang ditumpangi pemain Arema FC usai bertandingan menghadapi PSS Sleman di Stadion Maguwoharjo pada 27 Januari dan bus yang ditumpangi pemain Persis Solo usai menghadapi Persita Tangerang di Stadion Indomilk Arena pada 28 Januari.
“Saya menyayangkan kejadian ini. Sepak bola harusnya membawa kebahagiaan, persaudaraan, dan sikap saling respect. Segala kekerasan dalam bentuk apa pun baik sebelum, saat pertandingan, dan pasca-pertandingan tidak dapat dibenarkan,” ujar Yoyok Sukawi, Minggu (29/1), dikutip dari ANTARA.
Yoyok Sukawi juga berharap kejadian kekerasan di lingkup dunia sepak bola segera berakhir supaya jalannya kompetisi BRI Liga 1 tidak terganggu.
“Kami dan tentu semua penikmat sepak bola Indonesia berharap kejadian kekerasan di lingkup sepak bola tidak terjadi kembali,” ujarnya.
“Datang ke stadion dengan tertib, mendukung dengan tertib, dan pulang dengan tertib. Hapus itu kekerasan supaya jalannya Liga 1 tidak terganggu. Saya juga mendorong supaya pemerintah, PSSI, klub serta suporter duduk bersama untuk mewujudkan sepak bola Indonesia yang bermartabat dan penuh kebahagiaan,” tutup Yoyok Sukawi.