
JawaPos.com – Selama bertahun-tahun banyak orang mengenal Instagram sebagai platform jejaring sosial untuk berbagi foto. Namun saat ini, di tengah persaingan sengit konten video setelah TikTok berjaya, banyak platform lainnya latah ikut-ikutan mendorong konten serupa di platformnya.
YouTube, Facebook, bahkan Instagram sendiri gencar mendorong pengembangan fitur-fitur yang memudahkan penggunanya untuk berbagi konten video khususnya yang berdurasi pendek. Hal ini tampaknya membuat Instagram lelah.
Disampaikan Head of Instagram Adam Mosseri, selama beberapa tahun terakhir Instagram kelewat getol terhadap konten video dan lupa terhadap tujuan awal media sosial (medsos) tersebut dibuat. Yakni untuk konten foto.
Dengan sudah terlalu keras dalam mendorong video, Mosseri menyampaikan kalau saat ini pihaknya akan berupaya menjadikan foto kembali lebih fokus pada tahun 2023. Mosseri membuat pernyataan itu sebagai bagian dari seri tanya jawab mingguannya, yang dilakukan di IG Stories-nya.
Dalam sebuah Stories yang diposting oleh Mosseri di profil Instagram pribadinya, pimpinan platform tersebut mengakui bahwa ada sejumlah fotografer yang kecewa tentang bagaimana Instagram berfokus pada video. Namun juga menurutnya, foto akan selalu menjadi bagian dari Instagram.
Dalam Story yang sama, Mosseri mengatakan bahwa Instagram terlalu fokus pada video tahun lalu dan sekarang platform tersebut akan kembali menyeimbangkan jumlah foto dan video yang ditampilkan kepada pengguna.
Dalam satu contoh yang dia berikan, Instagram akan mempertimbangkan seberapa sering seseorang menyukai dan mengomentari foto versus video untuk menentukan konten mana yang akan muncul pertama kali di feed mereka.
Eksekutif yang bekerja untuk perusahaan milik Meta ini menjelaskan bahwa Instagram akan terus berupaya membuat video karena konten ini telah mendorong lebih banyak keterlibatan secara keseluruhan, tetapi Instagram tidak akan menghilangkan foto di aplikasinya.
“Tapi foto akan selalu menjadi bagian penting dari apa yang kita lakukan. Dan akan selalu ada orang yang suka dan tertarik untuk mencari foto di Instagram dan di tempat lain. Dan saya ingin memastikan bahwa kami sangat jelas tentang itu,” jelas Mosseri.
Di Story lain, Mosseri berbicara tentang jumlah akun spam dan bot di Instagram yang berkembang belakangan ini. Terkait hal tersebut, dia bila kalau pihaknya akan berusaha semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya.
“Kami pasti memiliki spam dan bot di Instagram. Kami melakukan yang terbaik untuk menguranginya. Saya sangat khawatir tentang komentar sekarang,” tambahnya.
Awal pekan ini, jejaring sosial tersebut juga memperkenalkan opsi baru untuk memungkinkan pengguna menjeda notifikasi Instagram dan menyembunyikan beberapa postingan dari tab Jelajahi dengan Mode Diam.
Baru-baru ini, Instagram juga mengumumkan tidak akan lagi mendorong fitur belanja tepat di beranda aplikasinya.